Wednesday, April 29, 2009

Ya Allah... tabahkan hatiku....

Ya Allah, perjalanan kian jauh namun hakikatnya sudah hampir ke destinasi akhir usia, usiaku hari demi hari kian berlalu pergi. Di manakah daku? Sesungguhnya daku yakini bahwa Allah tidak membebankan sesuatu kaum itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya.

Pertemuan dan perpisahan adalah suatu ilmu untuk kukutip. Dalam perjalanan mencariMu ya Allah, daku hampir tewas dan aku kini merayu syahdu di pinggir doaku, agar ada waktu yang tersisa ini dapat kuatur untuk hampir padaMu. Daku akui kelemahan diri ini ya Allah, daku benar-benar lemah, tolonglah daku ya Allah! Di saat daku berdiri teguh di sisi sahabat dan keluarga, rupa-rupanya didepanMu, daku umpama sungai yang kekeringan. Sungai yang kekeringan air cintaMu, berikan daku sedikit air cintaMu. Sesungguhnya daku dahaga di padang pasir duniawi. Ya Allah, kurniakan daku sahabat-sahabat dan pendamping hatiku insan-insan yang mendekatkan ku kepadaMu.

Perpisahan itu juga sebuah ilmu untukku. Sahabat, perpisahan adalah sebuah memori, walau entah dengan siapa kita pernah memberi dan menerima kenangan itu. Tapi yang pasti…. bagi siapa yang pernah memberi dan menerima kenangan bersamaku, akan ku abadikan ia sebagai lakaran sebuah lukisan ujian dari Allah buat diriku. Sedikit pun tak pernah terlintas difikiranku akan melukiskan sebuah kenangan yang tragis, penuh emosi, penuh kekecewaan, pengorbanan yang tak berbalas, cinta yang tidak kesampaian, hidup yang tersia-sia, kesetiaan yang tak dihargai.. di manakah daku ya Allah? Apabila ku kutip semula FirmanMu… di dalam ayat-ayatMu memberikan daku jawapan atas semua itu, di sebalik semua itu air mataku menjadi kekeringan. Walau air mata ini hakikatnya sudah tiada lagi, yang ada hanya air mata di hati yang tak terlihatkan. Doa kudus ku berikan dari jauh untuk semua insan di luar sana. Semoga rahmat Allah memayungi hati kita. Membuka hati-hati agar lebih kenal akan cinta Allah dan dunia yang cuma sekadar alam fana ini.

"Wahai diriku, bersabarlah..janganlah berputus asa dalam kehidupan ini. Allah itu dekat, terlalu dekat dari urat lehermu. Jika engkau tidak mendapat apa yang engkau inginkan mungkin Allah akan menggantikan engkau sesuatu pengganti yang lebih baik." Allah tahu, tetapi engkau tidak tahu apa yang ada di depanmu. Kesatlah air matamu itu, gantikannya dengan senyuman penawar hati di setiap musibah itu. selalulah menyebut Alhamdulillah….Wahai diriku, Allah sayang padamu, dia tahu apa saja keburukan dan kebaikan untukmu, jadi terimalah seadanya takdir PenciptaMu itu. Yakini dan berdoa agar diberikan terbaik dalam hidupmu dna itulah yang terbaik apabila terjadi sesuatu ketetapan.

Ya Allah…. tiadakah sedikit kebahagiaan buatku. Kusedari diri ini penuh dosa, penuh kesalahan dan kekhilafan. setiap waktu ku ingin insafi diri…ku sedar ku tak layak utk syurgaMu, namun kuharapkan mahgfirah dan kasih sayangMu selalu ada dihatiku. Ya Allah, Adakah kerana kebaikan itu daku tak mampu memiliki secebis kebahagiaan dalam hati ini. Ku Cuma inginkan sedikit dan setitis kebahagian itu akan terbit utkku satu hari nanti. Walau setitis cuma, aku amat menghargainya wahai Pencipta hati.

"Wahai Pencipta hati, daku redha akan takdirMu. Di sebalik ini semua daku bersyukur padaMu Ya Rabbi. Syukur ku panjat atas segalanya. Daku kini mengerti… sifat sebagai hambaMu, daku sekadar berusaha, sabar… dan jangan sekali berputus asa, segala natijah dan keputusan hanya Allah yang berhak memutuskan dan mengetahui yang terbaik untuk diri setiap manusia. Jalan terakhir hanya berdoa. DIA Maha Tahu apa yang berlaku dihadapan sana. Cuma.. bagaimana kita ingin menghadapi dugaan hati selepas sesuatu hajat kita tidak kesampaian. Ya Allah! Lemahnya diriku ini rupa-rupanya.

Buat insan yang pernah memberi dan menerima kenangan bersamaku atau bersama insan-insan lain, sesungguhnya kenangan suka atau duka itu adalah sebuah ujian dari Allah utk hati kita. Segala emosi yang lahir adalah merupakan dugaan untuk hati. Kekadang saat kita teruji syaitan telah memainkan jarum memarakkan suasana, dan di saat itu kita terlupa. Astaghfirullahal’azim..sesungguhnya aku telah menzalimi diri sendiri. Wahai diriku, janganlah kecewa atau putus asa, orang beriman apabila terlupa ia akan segera kembali kepada Tuhan, itulah fitrah kejadian manusia….jadikanlah esok adalah hari yang terbaik untuk ku bina hati yang baru bersamaMu.

No comments:

Post a Comment